Translate

Seputar Teknologi

Sunday, 10 January 2016

crossover dan straight type

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.

Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
  • Kabel UTP Category 1

Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
  • Kabel UTP Category 2

Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
  •  Kabel UTP Category 3

Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
  • Kabel UTP Category 4

Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
  • Kabel UTP Category 5

Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps
  •  Kabel UTP Category 5e

Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
  • Kabel UTP Category 6

Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
  •  Kabel UTP Category 7

Gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable.
Alat-alat yang dibutuhkan saat membuat kabel cross dan kabel straight yaitu seperti berikut:
1. tang crimping



2. kabel UTP

3. Konektor RJ-45
4. Lan Tester
5. Kabel Cross Dan Kabel Straight

B. Fungsi-fungsi
1. Fungsi Kabel Straight
Gambar Susunan Kabel UTP Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

Kabel dengan kombinasi ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis. contohnya sebagai berikut:
  1. Menghubungkan antara computer dengan switch
  2.  Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  3.  Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router

2. Fungsi Kabel Cross
Gambar Susunan Kabel UTP Crossover
Pin 1 dan 2 di ujung 1 terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung 2, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung 2 yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung 1. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.
Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
Kabel dengan kombinasi ini adalah diperuntukkan untuk koneksi peer to peer antara perangkat yang sejenis. contohnya sebagai berikut ini:
  1.  Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2.  Menghubungkan 2 buah switch
  3.  Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router

C. cara membuat kabel straight dan kabel cross

Kabel straight
1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm. dengan tang crimping
2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar gambar.
3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel. dipotong menggunakan tang crimping
4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar dengan posisi sebagai berikut:
  • Ujung kabel 1 – Ujung kabel 2
  • Putih Orange – Putih Orange
  • Orange – Orange
  •  Putih Hijau – Putih Hijau
  •  Biru – Biru
  •  Putih Biru – Putih Biru
  • Hijau – Hijau
  • Putih Coklat – Putih Coklat
  • Coklat – Coklat

5. Lakukan crimping menggunakan Tang crimping, tekan tang crimping dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel. biasanya akan terdengar suara “klik”.

Kabel cross
Membuat kabel cross memiliki langkah yang hampir sama dengan kabel straight, perbedaannya hanya terletak pada urutan warna dari kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel straight yang memiliki urutan warna sama di kedua ujung kabel, kabel cross memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung kabel.
  • Ujung Kabel 1 – Ujung kabel 2
  • Putih Orange – Putih Hijau
  • Orange – Hijau
  •  Putih Hijau – Putih Orange
  • Biru – Biru
  • Putih Biru – Putih Biru
  • Hijau – Orange
  •  Putih Coklat – Putih Coklat
  •  Coklat – Coklat

Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan baik dan benar, selubung kabel ikut masuk kedalam konektor. bila salah selubung kabel tidak ikut masuk kedalam konektor.
Contoh gambarnya sebagai berikut ini:






Dan langkah terakhir yang harus kita lakukan adalah mengecek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan alat Lan Tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing-masing port yang tersedia pada Lan Tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat. Bila ada lampu LED yang tidak menyala berarti ada kesalahan saat melakukan crimping dengan tang crimping.


No comments:

Post a Comment